Profil Lembaga

Senin, 02 April 2018 ~ Oleh admin ~ Dilihat 2376 Kali

Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kristen Sulawesi Tengah (STT GKST) Tentena tak dapat dipisahkan dari perjalanan sejarah pendidikan teologi di Sulawesi Tengah. Jika menengok ke belakang, maka dapat ditemukan rentetan sejarah panjang sejarah pendidikan teologi di GKST. Pendidikan teologi di GKST tak dapat dipisahkan dari sejarah pekabaran Injil di Sulawesi Tengah yang dimulai oleh A.C. Kruyt. Pendidikan teologi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan guru-guru dengan tugas pertama-tama menjadi pengajar dan pendidikan dan selanjutnya menjadi guru Injil dan pimpinan jemaat.

Pendidikan teologi tersebut, yang disebut Sekolah Guru Injil, didirikan di Pendolo pada tahun 1912 dengan A.C. Kruyt sebagai direktur pertamanya. Pada Desember 1938 lembaga pendidikan itu dipindahkan ke Pamona, dan kemudian pada tahun 1950 dipindahkan lagi ke Sangele. Selanjutnya, lembaga pendidikan ini ditingkatkan menjadi Sekolah Theologia pada tahun 1953, yang kemudian dilanjutkan dengan pendirian Pendidikan Guru Agama Atas Kristen (PGAAKr). Pada tahun 1968 PGAAKr dipindahkan lagi ke Pamona dengan meningkatkan program pendidikan menjadi Akademi Theologia (non gelar). Selanjutnya program pendidikan ditingkatkan lagi dengan memberikan gelar Sarjana Muda Theologia (Sm.Th.), dan dilanjutkan dengan membuka program Diploma Pendidikan Agama Kristen.

Selanjutnya, pada tanggal 21 Mei 1991 Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah mendirikan dan menyelenggarakan Perguruan Tinggi dengan nama Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kristen Sulawesi Tengah Tentena sebagai peningkatan status dari Akademi ke Sekolah Tinggi. Pada tanggal 20 November 2017, dalam kesesuaian dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) menyerahkan penyelenggaraan Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kristen Sulawesi Tengah (STT GKST) Tentena kepada Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Gereja Kristen Sulawesi Tengah (YPTK GKST).

Kurun waktu sebagaimana gambaran singkat tersebut memperlihatkan daya jerih dan juang lembaga pendidikan teologi di GKST, bersama dengan semua yang terlibat di dalamnya, untuk mendidik para pemimpin gereja, sekolah dan masyarakat agar dapat memberitakan karya Allah di tengah-tengah keprihatinan dunia. Sejarah telah mencatat bahwa lulusan lembaga pendidikan ini telah berkarya di berbagai bidang kehidupan dengan tetap membawa ciri khas teologisnya. Reksa-reksa pastoral telah dikerjakan oleh para lulusannya dalam keterhisaban dengan lembaga yang telah menggemblengnya untuk tangguh dan cerdas menghadapi fenomen-fenomen dalam gereja, sekolah dan masyarakat yang terus berubah dan berkembang.

 

 

Berita Pengumuman Sekilas-info